Selesai sudah, setelah menawarkan dua minggu pertempuran epik dengan penuh kejutan, turnamen e-Sports dengan hadiah terbesar sepanjang sejarah – The International 2015 DOTA 2 yang diselenggarakan oleh Valve, akhirnya rampung. Tidak hanya sekedar meningkat dari sisi hadiah, Valve juga berhasil membuat ajang yang mempertemukan tim-tim terbaik di seluruh dunia ini lebih bergengsi lewat production value yang meningkat jauh dari tahun sebelumnya walaupun masih harus berhadapan dengan beberapa masalah teknis. Pertarungan untuk menjadi yang terbaik ini akhirnya berakhir dengan jatuhnya mahkota juara di tangan tim asal USA–Evil Geniuses (EG).
EG berhasil menjadi juara di The International 2015 setelah mengalahkan tim asal China – CDEC dengan skor 3-1. Pertarungan sengit yang mampu memompa adrenalin siapapun yang menyaksikannya ditawarkan oleh kedua tim ini, memperlihatkan draft hero, strategi, dan kombinasi skill yang sepantasnya meluncur dari para tangan profesional. Acungan jempol tentu saja pantas untuk diarahkan pada CDEC yang berhasil meraih peringkat dua, terlepas dari statusnya sebagai tim yang masuk via Wild Card.
Evil Geniuses sendiri berhasil meraih hadiah utama sekitar USD 6,6 juta atau sekitar 89 Milyar Rupiah!Hadiah fantastis ini tentu semakin mengagumkan lagi mengingat salah satu pemain di dalam EG sendiri –Suma1il yang bermain dengan luar biasa di posisi Mid, baru berusia 16 tahun! Fakta bahwa ia menjadi jutawan muda karena e-Sports tentu menjadi prestasi membanggakan tersendiri. CDEC di peringkat kedua “hanya” berhak meraih hadiah USD 2,8 juta atau 38 Milyar Rupiah.
Sekali lagi selamat untuk Evil Geniuses! Semoga saja “kutukan” The International tidak terjadi di tim luar biasa yang satu ini. Congrats, EG!
Sumber : Jagatplay
0 komentar:
Post a Comment